Meskipun saya merasa takut kepada Allah dan biasa menunaikan shalat, tetapi di saat yang sama, saya sadar bahwa diri saya sangat jauh dari Allah (dengan menerjang larangan-Nya) dalam perbuatan-perbuatan saya.Apakah yang harus saya lakukan supaya menjadi manusia mukmin yang sejati, sementara saya selama ini sudah terbiasa menunaikan shalat? Saya kira demikianlah kondisi semua pemuda di zaman ini.

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Seorang mukmin handaknya tidak melakukan sebuah perbuatan kecuali ia tahu bahwa Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—memang mengizinkannya. Selain itu, ia juga harus melakukan muhasabah (evaluasi) diri, karena: "orang yang cerdas adalah yang selalu memuhasabah dirinya dan beramal untuk (keselamatannya) setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti segala kehendak hawa nafsunya lalu ia berangan-angan mendapatkan karunia Allah".

Kemudian apa artinya Anda takut kepada Allah, sementara Anda melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan dan diharamkan oleh-Nya? Jika Anda benar-benar takut kepada Allah, Anda tidak akan membiarkan diri Anda terancam oleh murka-Nya, karena Dia berfirman (yang artinya): "Dan Allah memperingatkan kalian akan (kemurkaan dari) diri-Nya." [QS. Âli `Imrân: 28]

Oleh karena itu, kewajiban Anda—apabila Syetan berupaya menggiring Anda kepada perbuatan-perbuatan yang tidak diridhai Allah—adalah berusaha merasakan bahwa Allah melihat Anda, menyaksikan segala gerak, diam, dan pembicaraan Anda. Allah juga Maha mengetahui segala isi hati Anda. Dan, dengan segala kemahakuasaan-Nya itu, Dia juga menugaskan para malaikat yang mulia untuk mencatat segala perkataan dan perbuatan yang bersumber dari Anda. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya):

· "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya (manusia) melainkan di dekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir." [QS. Qâf: 18];

· "Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja?" [QS. Al-Qiyâmah: 36]

Karena itu, Anda harus segera bertaubat kepada Allah, agar jangan sampai Anda didatangi oleh kematian sementara Anda masih berada dalam keadaan yang tidak diridhai-Nya. Janganlah Anda terlena karena melihat bahwa ternyata yang demikian itu adalah keadaan umum para pemuda zaman sekarang. Kematian tidak mengenal umur atau golongan, dan Neraka sanggup menampung semua manusia durhaka. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya): "(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Neraka Jahannam: 'Apakah engkau sudah penuh?' Ia menimpali: 'Masihkah ada tambahan?'." [QS. Qâf: 30]

Semoga Allah memberi Anda bimbingan, memperbaiki hati Anda, dan menunjukkan kebaikan serta kemenangan kepada Anda.

Wallâhu a`lam.