Apakah Shakhrah (batu besar) yang berada di Baitul Maqdis itu menggantung di udara? Apakah ada hadits shahîh yang diriwayatkan dari Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—tentangnya?
Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau. Shakhrah yang berada di Baitul Maqdis itu tidak menggantung di antara langit dan
bumi (di udara). Al-Alûsi dalam Tafsir Rûhul Ma`âni, ketika menafsirkan surat Al-Isrâ', berkata, "Di antara isu dusta yang masyhur adalah bahwa pada saat Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—hendak melakukan mi'râj (di angkat ke langit), beliau naik ke atas Shakhrah Baitul Maqdis, lalu menaiki Burâq. Tiba-tiba, Shakhrah tersebut condong dan kemudian ikut naik menyusul beliau, namun Malaikat menahannya. Maka di ujung atasnya terdapat bekas telapak kaki Rasulullah, sementara di ujung bawahnya terdapat bekas jari para Malaikat—`Alaihimus salâm. Jadi, batu besar tersebut berhenti dalam posisi menggantung di udara, ia tidak tersambung dengan apa pun dari semua sisinya, tidak ada yang menahannya kecuali (Allah) Yang menahan langit agar tidak runtuh ke bumi."
Ibnul Qayyim—Semoga Allah merahmatinya, dalam kitabnya Naqdul Manqûl, mengatakan, "Semua hadits tentang Shakhrah tersebut adalah palsu."
Kemudian, fakta yang terlihat juga membuktikan tidak benarnya klaim menggantungnya Shakhrah tersebut di antara langit dan bumi. Sebab, kalaulah itu benar niscaya semua orang akan menyaksikannya, karena hal ini bukanlah sesuatu yang tersembunyi.
Wallâhu a`lam.
Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan