"Tidak, demi Allah, Allah tidak akan mungkin pernah menghinakanmu. Sungguh engkau selalu menyambung silaturahim, menanggung beban orang lain, membantu orang yang tidak berpunya, memuliakan tamu, dan menolong orang-orang yang ditimpa kesulitan." Siapakah yang mengucapkan perkataan ini, dan kepada siapa ditujukan?
Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Perkataan ini diucapkan oleh Khadijah bintu Khuwailid—Semoga Allah meridhainya, istri Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—kepada beliau, ketika beliau pulang dari gua Hira', setelah menerima wahyu dan mendengar firman Allah dari mulut Jibril—`Alaihis salâm.
Disebutkan dalam hadits: "Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—pulang dengan hati gemetar, hingga kemudian masuk ke rumah Khadijah seraya berkata, 'Selimuti aku, selimuti aku!' Mereka pun menyelimuti beliau sehingga rasa takut beliau hilang. Kemudian Nabi berkata kepada Khadijah, 'Ada apa denganku, wahai Khadijah?' Lalu beliau menceritakan peristiwa yang baru saja beliau alami, kemudian berkata, 'Sungguh aku mengkhawatirkan diriku'. Khadijah pun berkata kepada beliau, 'Tidak, bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu. Demi Allah, engkau selalu menyambung silaturahim…" [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Cari FatwaAnda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan
Today's most read
Home
Artikel
Fatwa
Al-Qur'an
Hubungi Kami
