Ketika berumur 14 tahun, saya mengalami haid pertama. Pada saat itu, saya mengerjakan puasa Ramadhân pertama saya, tetapi tidak berbuka pada saat haid di bulan Ramadhân itu. Saya belum meng-qadhâ'-nya sampai hari ini. Apa yang harus saya lakukan?
Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Perempuan yang haid tidak sah berpuasa, dan pada dasarnya, tidak boleh berpuasa sama sekali. Ini berdasarkan sabda Nabi—Shallallâhu `alaihi wa sallam, "Bukankah jika sedang haid, seorang perempuan tidak shalat dan tidak berpuasa?" Para shahabat menjawab, "Ya." [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Oleh karenanya, Anda wajib meng-qadhâ' semua puasa yang Anda lakukan di saat darah haid Anda masih keluar. Jika Anda tidak ingat berapa jumlahnya, laksanakanlah sampai Anda benar-benar yakin bahwa kewajiban Anda telah tertunaikan. Selain itu, Anda wajib membayar kafarat atas keterlambatan qadhâ' ini, jika selama beberapa tahun itu Anda sebenarnya mampu melaksanakan qadhâ'. Besarnya kafarat yang harus Anda bayar (untuk setiap hari puasa) adalah kira-kira 750 gram makanan pokok penduduk di tempat tinggal Anda, diberikan kepada orang-orang miskin. Kafarat ini dibayarkan sejumlah hari Anda tidak berpuasa setiap tahunnya pada tahun-tahun yang lalu itu. Kafarat boleh dikeluarkan sebelum, bersamaan, atau setelah qadhâ' dilaksanakan.