Islam Web

  1. Ramadhan
  2. Akhlak Tercela

17 Artikel

  • Kata dan Perbuatan Keji; Jalan Menuju Permusuhan dan Kebencian

    Islam menyeru untuk mengambil akhlak yang baik dan membuang akhlak yang buruk, sebagaimana digambarkan melalui nas-nas Al-Quran dan Sunnah serta perilaku generasi salafus shalih yang hidup pada tiga abad pertama. Karena akhlak yang baik merupakan salah satu sifat Nabi dan para shiddîqîn, sedangkan akhlak yang buruk adalah racun mematikan.. Selengkapnya

  • Kelemahan dan Ketidakberdayaan

    Seorang muslim dituntut untuk melakukan berbagai hal yang dapat membuatnya kuat dan menjauhi kelemahan dan ketidakberdayaan. Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—telah menjelaskan bahwa orang mukmin yang kuat lebih dicintai dan lebih baik di sisi Allah—Subhânahu wata`âlâ—dibandingkan orang mukmin yang lemah... Selengkapnya

  • Safâhah (Kebodohan)

    Definisi Safâhah (Kebodohan) Safâhah (kebodohan) adalah lawan dari kata hilm (berakal). Ia adalah sifat cepat marah dan murka karena perkara kecil, dan cepat melakukan kekerasan dan mencela dengan keji ketika menghukum. Tidak diragukan lagi bahwa perilaku cepat emosi seperti itu penyebabnya adalah kurangnya akal. Kebodohan bisa terjadi.. Selengkapnya

  • Syamâtah (Merasa Senang dengan Musibah yang Menimpa Orang Lain)

    Islam sangat menekankan pendidikan umatnya di atas nilai-nilai persaudaraan, dan persatuan, serta mewanti-wanti mereka dari segala hal yang bertentangan, atau melonggarkan keteguhan ikatan ini. Di antara perilaku buruk yang dapat membahayakan tali ikatan ini adalah perasaan senang seorang muslim dengan musibah yang menimpa saudaranya sesama muslim,.. Selengkapnya

  • Sifat Asy-Syuhh

    Makna Asy-Syuhh: Asy-Syuhh adalah sifat bakhil yang disertai rakus. Ibnu Rajab—Semoga Allah meridhainya—mendefinisikan sifat ini dengan: "Keinginan yang kuat untuk memperoleh apa yang diharamkan Allah dan pelit memberikannya kepada orang lain, serta rasa tidak puas dengan harta benda dan segala hal yang telah dihalalkan oleh Allah." Pe.. Selengkapnya

  • Tergesa-gesa

    Dari segi bahasa, tergesa-gesa adalah lawan dari lambat. Pengertiannya secara terminologis adalah meminta atau mengerjakan sesuatu sebelum waktunya yang tepat. Sikap seperti ini termasuk salah satu tuntutan nafsu. Bahkan ia termasuk salah satu watak manusia, sebagaimana firman Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—(yang artinya): "Dan.. Selengkapnya

  • Tergesa-gesa (Bag. 2)

    Pada tulisan sebelumnya, kita telah membahas bahwa sifat tergesa-gesa ini adalah salah satu penyakit yang menjangkiti sebagian aktivis dakwah. Dalam artikel tersebut kita sudah menjelaskan maksud, bentuk, akibat dan beberapa faktor penyebabnya. Dalam tulisan ini, kita akan melanjutkan pembahasan seputar faktor penyebab ketergesa-gesaan, dan selanjutnya.. Selengkapnya

  • Tergesa-gesa (Bag. 1)

    Di antara sifat tercela yang ada pada sebagian aktivis dakwah yang harus dihindari dan dijauhi adalah sifat tergesa-gesa. Ketergesa-gesaan yang penulis maksud di sini adalah keinginan mengubah realita kaum muslimin saat ini dalam sekejap mata, bahkan lebih cepat lagi, tanpa memperhatikan konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya, dan tanpa mempertimbangkan.. Selengkapnya

  • Dungu; Penyakit yang Tiada Obatnya

    Sungguh, di antara penyakit paling kronis yang menimpa manusia di atas dunia ini adalah penyakit dungu. Dungu, seluruhnya adalah keburukan. Orang dungu adalah musuh bagi dirinya sendiri, karena penyakit ini menyebabkan kerugian besar bagi dirinya. Orang yang dungu adalah orang yang memiliki akal dan ide yang lemah, tidak cakap melakukan apa pun. Kedunguan.. Selengkapnya

  • Kata-kata Kotor; Pangkal Keburukan dan Maksiat

    Tidak diragukan lagi bahwa orang yang berjiwa mulia tidak akan mudah mengucapkan kata-kata kotor, agar ia tidak mendapatkan murka Allah dan pandangan remeh dari orang lain. Tidak diragukan pula bahwa bermulut kotor merupakan sifat yang tercela dan terlarang. Kata-kata kotor juga memiliki ragam yang banyak. Motif Berkata Kotor Sumber kata-kata kotor.. Selengkapnya

  • Bakhil; Sumber Segala Kekurangan

    Sifat bakhil (pelit) merupakan tanda kurangnya akal dan buruknya pengaturan diri seseorang. Sifat ini juga menjadi sumber dari begitu banyak karakter buruk, serta menjerumuskan seseorang kepada akhlak yang tercela. Bakhil tidak dapat bersatu dengan keimanan. Bahkan ia dapat mencelakakan manusia dan menghancurkan akhlak. Tidak hanya itu, sifat bakhil.. Selengkapnya

  • Mencari Pembenaran adalah Senjata Orang Lemah

    Siapakah di antara kita yang tidak pernah berbuat salah? Siapakah di antara kita yang mengaku ma'shûm (terlindung dari kesalahan)? Sesungguhnya berbuat kesalahan adalah sesuatu yang dimaklumi dari diri anak Adam. Dan ia pada dasarnya bukanlah sebuah cacat (aib), sebagaimana sabda Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam, "Seluruh anak.. Selengkapnya

  • Sibuk dengan Aib Orang Lain

    Kalaulah seseorang mau melihat berbagai aib (kekurangan) dirinya niscaya ia tidak lagi akan sibuk mengurus aib orang lain, karena setiap orang dituntut untuk memperbaiki dirinya terlebih dahulu, dan ia akan ditanya tentang dirinya terlebih dahulu sebelum tentang orang lain. Allah—Subhânahu wata`âlâ—berfirman (yang artinya): &mid.. Selengkapnya

  • Sifat Boros dan Mubazir

    Sesungguhnya harta merupakan salah satu nikmat dari Allah untuk manusia. Ia merupakan salah satu perhiasan dalam kehidupan dunia ini, sebagaimana disinyalir dalam firman Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—(yang artinya): "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, akan tetapi amal-amal yang kekal lagi shalih adalah.. Selengkapnya

  • Lalai Dalam Menjalankan Amal Ibadah Sehari-hari (Bag. 1)

    Lupa kepada Kematian dan Berbagai Kesulitan yang Akan Dihadapi Setelahnya Lupa kepada kematian dan berbagai kecemasan serta kesulitan yang akan dijalani setelahnya bisa menjadi penyebab munculnya kelalaian dalam melakukan ibadah sehari-hari. Setiap manusia pasti kelak akan menjadi mayat, sepanjang apa pun umurnya. Allah—Subhânahu wa Ta`âl&a.. Selengkapnya