Ini adalah nasihat dan ungkapan hati seorang pecinta, rangkaian kata seorang kekasih. Semoga mendapat tempat di lerung hatimu, semoga menemukan penyambutan di dadamu.
Nasihat Pertama:
Lantunkanlah pujian kepada Allah yang telah mempertemukanmu kembali dengan bulan Ramadhân. Betapa banyak orang yang bersama kita di bulan Ramadhân tahun lalu, kini mereka telah dijemput ajal. Persembahkanlah sanjungan dan terima kasih kepada Allah yang telah mencurahkan karunia-Nya kepadamu sehingga berkesempatan menjadi orang yang dekat kepada-Nya dengan melakukan berbagai amal ketaatan dan menghimpun banyak kebaikan di bulan penuh berkah ini.
Nasihat Kedua:
Jadikanlah bulan Ramadhân sebagai kesempatan emas bagimu. Jadikan ia sebagai ajang latihan untuk menjauhi maksiat dan menghindari murka Allah. Proklamirkanlah dengan lantang di hadapan Syetan, bahwa engkau akan meninggalkan maksiat dan segala perbuatan buruk. Katakanlah selamat tinggal untuk semua perkara yang menjauhkanmu dari Allah. Lalu sambutlah kabar gembira berupa bimbingan dan taufik Allah untukmu. Semoga Allah menunjuki kita jalan yang lurus.
Nasihat Ketiga:
Ramadhân adalah bulan Al-Quran. Karena itu, aku ingin mengingatkanmu untuk selalu mentadaburi makna-makna kandungannya dan memahami isi ayat-ayatnya. Rajin-rajinlah membacanya dan menikmati setiap detik dalam tilawahnya. Buatlah jadwal harian untuk membacanya dengan seksama dan penuh penghayatan. Aku menyarankan kepadamu untuk membaca kitab tafsir "Zabdatut Tafâsîr", karena ia akan sangat banyak membantumu dalam memahami kitab Allah.
Nasihat Keempat:
Jangan biarkan dirimu termasuk golongan orang-orang yang menghabiskan waktu siang Ramadhân dengan tidur dan kelalaian, membuang waktu malam dengan bergadang dan berbuat maksiat kepada Allah. Berusahalah mengisi waktu siangmu dengan zikir dan tilawah, dan habiskanlah waktu malammu dengan shalat dan qiyâmullail.
Nasihat Kelima:
Banyak-banyaklah berinfak di bulan Ramadhân, terlebih jika engkau termasuk orang yang dikaruniai banyak harta oleh Allah. Janganlah melupakan saudara-saudaramu yang menderita kemiskinan dan kelaparan. Selain Allah, mereka tidak mempunyai seorang pun yang dapat diharapkan kecuali orang-orang dermawan sepertimu. Karena itu, jangan pelit untuk membantu mereka. Semoga Allah memberkahi harta dan rezekimu.
Nasihat Keenam:
Jangan sekali-kali berbuka dengan melakukan hal-hal yang dimurkai dan dibenci oleh Allah, seperti mengisap rokok dan menonton acara-acara murahan di televisi yang berisi ejekan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Orang sepertimu pasti tahu dosa perbuatan seperti itu. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya): "Dan apabila engkau melihat orang-orang yang memperolok-olok ayat-ayat Kami maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain." [QS. Al-An`âm: 68]
Nasihat Ketujuh:
Perbanyaklah doa, dan antusiaslah memanjatkan permohonan kepada Allah di saat engkau berpuasa. Kekasih kita, Nabi Muhammad—Shallallâhu `alaihi wasallam, telah memberitahu bahwa orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak akan tertolak. Karena itu, jangan lupa berdoa untuk dirimu dan untuk saudara-saudaramu seiman di berbagai belahan bumi. Siapa tahu, boleh jadi doa ikhlas dari lubuk hatimu yang penuh kekhusukan itulah yang akan menurunkan pertolongan Allah untuk Agama ini dan semua pemeluknya. Maka jangan ragu-ragu untuk berdoa.
Nasihat Kedelapan:
Jadikanlah salah satu tergetmu di bulan Ramadhân ini berziarah ke Baitullah Al-Harâm untuk menunaikan umrah dan menziarahi mesjid Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam. Karena umrah di bulan Ramadhân menyamai pahala haji bersama Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam. Janganlah lewatkan karunia agung ini, bersegeralah menunaikannya. Semoga Allah mengaruniakan taufik-Nya kepadamu.
Nasihat Kesembilan:
Aku mengingatkan, bahwa Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api Neraka setiap malam pada bulan Ramadhân, yaitu mereka-mereka yang menyempurnakan puasa, menjalankan qiyâmullail, memperbanyak kebajikan, dan membekali diri dengan amal-amal ketaatan. Karena itu, jangan lengah dan berusahalah menjadi salah seorangd ari mereka yang sukses meraih anugerah agung itu. Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam golongan orang-orang yang dibebaskan-Nya dari Neraka.
Nasihat Kesepuluh:
Sering-seringlah menghadiri majelis-majelis zikir (halaqah-halaqah ilmu), karena ia adalah tempat berkumpulnya orang-orang mukmin dan perhentian orang-orang shalih. Cukuplah sebagai motivasi bahwa Allah akan selalu menyebut dan memujimu di hadapan para Malaikat-Nya ketika engkau hadir di majelis-majelis seperti itu. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, segala dosa-dosamu diampuni—Insyâ'allâh. Maka perbanyaklah menghadiri majelis-majelis itu, dan rutinkanlah melakukannya. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memeliharamu.
Oleh: Abdurrahman ibnu Muhammad As-Sayyid.