Segala puji bagi Allah. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah, beserta keluarga dan para shahabat beliau. Ammâ ba`d.
Orang yang biasa melakukan puasa Ayyâmul Bîdh, dan kemudian pada suatu ketika ia meninggalkannya, disunnahkan baginya untuk mengqadhanya pada hari-hari lain, dan ia tetap mendapatkan pahala yang sama seperti ketika melaksakannya secara adâ' (pada waktunya), apalagi jika ia meninggalkannya karena ada uzur. Dan ia wajib meniatkan puasanya itu, baik ketika melaksanakannya secara adâ' ataupun secara qadha.
Imam An-Nawawi—Semoga Allah merahmatinya—berkata, "Disyaratkan mengkhususkan niat dalam puasa-puasa sunnah rawatib, seperti Puasa Arafah, Puasa Âsyûrâ`, Puasa Ayyâmul Bîdh, puasa enam hari di bulan Syawwâl, dan lain-lain, sebagaimana itu juga disyaratkan dalam shalat-shalat sunnah rawatib."