Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Imam Ibnu Katsîr menyebutkan bahwa terdapat perbedaan riwayat dari Wahab ibnu Munabbih mengenai kematian Zakaria, apakah ia wafat secara normal ataukah dibunuh. Sementara Imam Ath-Thabari mengatakan bahwa penyebab pertama rusaknya Bani Isrâil adalah membunuh Zakaria, dan penyebab kerusakan yang kedua adalah membunuh Yahya. Namun demikian, tidak ada nas yang kuat yang menyatakan terjadinya pembunuhan terhadap kedua nabi ini. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Bani Isrâil membunuh para nabi secara batil, seperti dalam ayat-ayat (yang artinya):
Para ahli Tafsir sering menjadikan Zakaria dan Yahya sebagai contoh nabi-nabi yang dibunuh oleh Bani Isrâil ini. Ibnu Katsîr mengatakan bahwa kedua Nabi ini dibunuh sebelum Nebukadnezar menjajah Bani Isrâil. Ia juga menyebutkan sebuah hadits tentang pembunuhan terhadap kedua nabi ini, namun ia menghukum bahwa hadits itu dha`if (lemah) dan munkar.
Selain itu, terdapat pula beberapa atsar (perkataan) para shahabat dan tabi`in tentang pembunuhan Zakaria dan Yahya ini, disebutkan oleh Imam Ath-Thabari dan Ibnu Katsîr. Sepertinya, riwayat-riwayat tersebut berasal dari Ahli Kitab. Di antara riwayat yang paling shahîh dalam masalah ini adalah riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf-nya. Ia meriwayatkan bahwa `Urwan Ibnuz Zubair berkata, "Tidaklah Yahya ibnu Zakaria dibunuh melainkan atas perintah seorang wanita pelacur yang berkata kepada tuannya, 'Aku tidak akan senang kepadamu sampai engkau membawa kepala Yahya kepadaku'. Lalu tuannya itu pun pergi dan membawa kepala Yahya kepadanya dalam sebuah panci."
Begitu juga riwayat yang bersumber dari Abdullah Ibnuz Zubair bahwa ia berkata, "Yahya ibnu Zakaria dibunuh lantaran seorang perempuan pezina yang berstatus budak." [HR. Al-Hâkim secara mauquf. Menurutnya dan Imam Adz-Dzahabi: shahîh]
Ibnu Katsîr juga menyebutkan rincian dari kisah ini. Ia mengatakan bahwa seorang raja pada zaman itu di Damaskus ingin menikah dengan seorang wanita mahramnya atau yang tidak halal ia nikahi. Yahya pun melarangnya untuk menikahi wanita itu. Ternyata itu membuat si wanita menyimpan dendam kepada Yahya. Sehingga ketika raja menyatakan ketertarikan kepadanya, ia meminta izin kepada raja untuk membunuh Yahya. Raja pun memberikan izin. Kemudian si wanita mengirim seseorang untuk membunuh Yahya.
Wallâhu a`lam