Gunung Uhud adalah gunung terbesar di Madinah. Ia terletak di sebelah utara mengelilingi Madinah. Dinamakan Uhud karena ia menyendiri, terpisah dari gunung-gunung di sekitarnya. Ia adalah gugusan gunung-gunung yang memanjang dari timur ke barat. Panjang gugusan gunung-gunung tersebut mencapai 7 km, sedangkan lebarnya mencapai kurang lebih 3 km. Jarak antara gunung Uhud dan masjid Nabawi kurang lebih 5 km.
Gunung Uhud adalah salah satu saksi sejarah yang menambah kecantikan kota Madinah yang dipenuhi oleh keharuman sejarah Islam. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—sangat mencintainya. Beliau mengungkapkan perasaan cintanya tersebut di hadapan para shahabat dengan bersabada, "Ini adalah Uhud. Ia adalah gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya." [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Gunung Uhud berkaitan erat dengan salah satu peperangan bersejarah yang terjadi di dekatnya. Pada tahab ke dua dari peperangan tersebut kemenangan berpihak kepada orang-orang musyrik. Hal itu disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh pasukan pemanah. Mereka tidak mentaati perintah Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—untuk tidak meninggalkan pos mereka. Melainkan mereka turun ke bawah karena menduga bahwa peperangan telah usai. Akibatnya pos pertahanan kaum muslimin yang mereka tinggalkan menjadi kosong. Hal itu dimanfaatkan oleh kaum musyrik. Mereka berbalik menyerang kaum muslimin. Sehingga banyak jatuh kurban dari kalangan kaum muslimin. Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji`ûn.
Di antara peristiwa yang terjadi pada peperangan tersebut dan berkaitan dengan gunung Uhud adalah bahwasannya Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—dan para pembesar shahabat berlindung di gunung Uhud hingga Uhud pun bergetar. Beliau lantas bersabda, "Tenanglah wahai Uhud, sesungguhnya yang berada di atasmu tidak lain adalah Nabi, Shiddiq (Abu Bakar), dan dua orang syahid." [HR. Al-Bukhâri]
Di bawah ini adalah beberapa hadits yang di dalamnya menyebutkan perumpamaan yang menggunakan gunung Uhud:
Tentang berat dua betis Ibnu Mas`ûd—Semoga Allah meridhainya, "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh keduanya adalah lebih berat dalam timbangan dari gunung Uhud." [HR. Ath-Thayâlisi]
Tentang shadaqah, "Meskipun engkau mempunyai emas sebesar gunung Uhud atau seperti gunung Uhud dan menafkahkannya di jalan Allah, Allah tidak akan menerimanya hingga engkau percaya kepada takdir." [HR. Imam Ahmad]. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—juga pernah bersabda, "Tidaklah aku merasa bahagia dengan memiliki emas sebesar Uhud dan ketika aku meninggal hanya memiliki satu atau setengah dinar kecuali untuk diberikan kepada orang yang mempunyai hutang." [HR. Ad-Dârimi]
Dalam hal pahala shalat jenazah, "Barang siapa melakukan shalat jenazah, maka baginya satu qirâth. Barang siapa mengiringinya hingga dikubur, maka baginya dua qirâth. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, satu qirâth adalah lebih besar dari gunung Uhud ini." [HR. Ibnu Mâjah]
Bagi orang yang berkunjung ke Madinah dianjurkan untuk berziarah ke makam para syuhada' yang gugur dalam perang Uhud, sambil mengucapkan salam dan mendoakan mereka.